Senin, 20 Desember 2010

Troubleshooting pada Harddisk

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT yang masih memberikan saya kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Terima kasih juga kepada ibu Fitri Susanti selaku dosen mata kuliah dosen yang telah memberikan saya ilmu yang bermanfaat bagi saya.
Dalam artikel kali ini, saya akan membahas tentang troubleshooting harddisk, guna untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang pada umum nya sering kita temui pada harddisk laptop atau PC kita. Berikut yang dapat saya sampaikan. Lebih dan kurang mohon maaf. Semoga bermanfaat.

Kasus I : Bagaimana bila Harddisk terformat?
Yang harus dilakukan pertama kali adalah melepaskan harddisk dari PC lalu memindahkan harddisk tersebut ke computer lain untuk direcovery. Untuk memindahkan harddisk tersebut dapat menggunakan kabel USB 2.0 to IDE/SATA. Selanjutnya adalah mengembalikan data dengan software yang sesuai. Ada beberapa sotware yang dapat digunakan untuk mengembalikan data, contohnya sebagai berikut:
  1.      DiskDirectorSuite 10.0.2160 (Download link : www.mediafire.com/?mdyhentjym0 )
  2.      GetDataBack for NTFS v3.32 (Download link : www.mediafire.com/?u0lnzzdnfql )
  3.       Virtuallab data recovery (Download link : www.mediafire.com/?xygm0kk2vjy )
  4.       Get data back
  5.       Stellarphoenix FAT &NTFS.

Kasus II : Partisi pada Harddisk hilang atau Terhapus

Jika partisi yang hilang bukan partisi dimana MBR berada maka komputer masih bisa log in ke windows. Coba di cek dengan cara
  1.   klik kanan pilih My computer
  2.  Pilih Manage
  3.  pada storage pilih disk management
  4. Software yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah Partition Find and Mount Pro. Cara penggunaannya juga cukup mudah. Langkah –langkah penggunaan software tersbut sebagai berikut:       setelah program dibuka pilih harddisk > scan.     pilih salah satu dari pilihan yang tersediaklik scan
4.    5. Jika sudah ketemu partisi yang dicari (partisi yang hilang atau terhapus) klik[Mount As] dan ikuti perintah     selanjutnya.
Buka kembali windows explorer, semoga partisi yang hilang sudah bertengger atau muncul kembali.


Kasus III : Data di Harddisk Kena Virus

Jika data di harddisk terinfeksi virus lalu merambah ke system dan tidak memungkinkan kita untuk membackup data-data penting, Mungkin beberapa software bisa membantu menyelamatkan data-data yang penting di dalam hardisk hingga 80% tergantung pada tingkat infeksi virus pada data yang ada di hardisk. Software yang sering digunakan norton ghost.

Kasus IV : Harddisk Lambat Mengakses Data atau File

Harddisk yang lambat juga bisa dipengaruhi oleh jangka waktu pemakaian yang lama. Berikut saran yang bisa dilakukan untuk kasus seperti ini :

a. Buat ruang harddisk lebih lebar
b. Percepat akses file dengan mendefra  data
c. Lindungi komputer anda dengan spyware

Kasus V : Harddisk tidak Terdeteksi

Apabila harddisk pada PC atau laptop kita tidak terdeteksi, coba kita gunakan harddisk  pada komputer lain. JIka harddisk dapat dikenali, berarti masalah bukan pada harddisk tetapi mungkin pada kabel yang kita gunakan. Solusi yang dapat kita lakukan adalah:

1.    1.   lepas kabel power dan data pada harddisk
2.    2. kemudian pasang ulang

Kasus seperti ini bisa saja karena kabel yang dipasang belum sepenuhnya masuk atau tertancap pada slotnya. Untuk memasang kabel data dan power, prinsipnya adalah ”Merah ketemu Merah:’ maksudnya, warna merah yang ada salah satu sisi kabel data diletakkan di sebelah kabel power yang berwarna merah.
Selain itu, lakukan pula penggantian kabel power dan data anda. Mungkin saja ujung permasalahan yang  dialami terletak pada kabel-kabel tersebut. Bila masih belum bisa juga, kemungkinan masalah ada pada port IDE yang ada pada motherboard anda. Untuk masalah ini, solusi terakhirnya adalah dengan membawa motherboard anda ke service center.

Kasus VI : Harddisk Bad sector

Bad sector maksudnya adalah sector harddisk tersebut mempunyai kondisi yang buruk, Karena sector yang buruk di harddisk ini maka dapat memungkinkan kinerja pada komputer kita akan menurun, mulai dari data yang rusak, komputer yang  sering hang karena kebetulan bad sector berada diawal-awal track yang notabene tempat sistem operasi atau program penting lainnya berada.
Ada beberapa penyebab Bad Sector. Kondisi kerusakan oleh bad sector dapat dikelompokkan menjadi tiga kondisi sebagai berikut :
          
          I. Kondisi platter masih bagus, hanya terdapat kerusakan magnetik (bukan kerusakan fisik) pada permukaan piringan harddisk. Dimitry Primochenko (2004), seorang ahli Rusia mengatakan bahwa 60% kerusakkan harddisk disebabkan karena kesalahan magnetik tersebut.

II. Kondisi platter belum aus tetapi terjadi kerusakan-kerusakan sector yang disebabkan karena hal-hal seperti :
            a)               Sering terjadi goncangan pada harddisk.
b)               Sering terjadi kasus mati lampu sehingga komputer sering mati tidak melalui prosedur yang benar.
c)               Harddisk dengan tingkat mobilitas tinggi (sering dilepas dan dipindah-pindah) tanpa memperhatikan perawatan semestinya.

 III. Kondisi dimana platter harddisk memang sudah aus. pada kondisi ini, harddisk memang sudah tidak dapat digunakan. Semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage. Kondisi apakah harddisk memang sudah aus atau belum, sebenarnya dapat diketahui dari masa waktu harddisk tersebut digunakan. spesifikasi yang bisa dilihat untuk ini adalah MBTF yang dimiliki harddisk. Main Time Between Value (MBTF) yang diartikan sebagai masa waktu harddisk beroperasi. nilai tersebut bisa dilihat pada spesifikasi harddisk yang biasanya berkisar antara 300.000 hingga 1000.000 jam lebih. jika kondisi platter aus tetapi belum mencapai kondisi kritis, kondisi tersebut dikatakan cukup stabil untuk harddisk. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin low level.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar